Selasa, 16 Juni 2009

LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA : BURUNG GARUDA


SEJARAH
sejarah dijadikannya Burung Garuda sebagai lambang NKRI tidak diketahui secara pasti, namun dalam sejarah bangsa Indonesia Burung Garuda terdapat dalam lambang Lencana Garudha Mukha yang dikenal oleh Prabu Airlangga yang digambarkan sebagai Dewa Wisnu yang mengendarai Burung Garuda yang bergelar Resi Galayu.

Menurut data yang pasti, diketahui tanggal 8 Februari 1950 terdapat rancangan lambang negara yang dibuat oleh Mr. Muhammad Yamin yang telah dipersipkan di Istana Gambir dalam rangka rapat panitia lambang negara bersama Presiden RI yang kemudian tidak tercatat dalam sejarah. Selanjutnya rancangan mana yang terpilih pada sidang DPR RIS tanggal 20 Februari 1950 lambang negara yang terpampang sama dengan yang sekarang ada.



BENTUK

Pada garis besarnya lambang negara itu terbagi 3 bagian yaitu:

1. Burung Garuda dengan kepala lurus kesebelahkanan.

2. Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda.

3. Semboyan tertulis diatas pita yang dicengkram oleh Garuda.


MAKNA LAMBANG NEGARA DAN BAGIAN-BAGIANNYA

1. Burung Garuda yang digantungi perisai dengan paruh, sayap, ekor, dan cakar melambangkan tenaga pembangunan.

2. Sayapnya yang berbulu 17 (tiap sayap) melambangkan tanggal kemerdekaan.

3. Ekor berbulu 8 menandakan bulan ke delapan yaitu Agustus yang merupakan bulan kemerdekaan RI.

3. Bulu leher sebanyak 45 menandakan tahun kemerdekaan RI, yaitu tahun 1945.

5. Perisai atau tameng berbentuk jantung adalah senjata yang dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai tujuan dengan jalan melindungi diri.

6. Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" dapat diartikan sebagai berbeda-beda tetapi tetap satu jua.


WARNA

Warna lambang negara yang dipakai didominasi oleh 3 warna, yaitu merah, putih, dan kuning keemasan. Warna emas dipakai oleh seluruh Burung Garuda yang menggambarkan kebesaran bangsa dan keluhuran negara. warna merah putih dipakai pada ruangan perisai ditengah-tengah dan pada pita dalam cengkeraman cakarnya.


sumber: Diklatsar V Paskibra Kota Bandung dengan perubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berpendapat mengenai Toko online Murah.. silahkan.. :D